Ragam sikat sintetik yang beredar saat ini. Manfaat sikat untuk menggosok berbagai cucian atau kotoran. Mulai pakaian, karpet hingga lantai.  Ada sikat khusus yang memang didesain khusus untuk menggosok barang dan benda khusus pula.

Zaman dulu, sebelum maraknya menggunaan serat sintetik, semua sikat cuci terbuat dari bulu bahan ijuk. Kini seiring berjalannya waktu dan semakin berkurangnya bahan baku alami, penggunaan bahan baku ijuk sebagai bulu sukat mulai berkurang. 

Namun demikian masih banyak perajin tradisional yang membuat sikat berbahan baku ijuk. Terutama di Jawa Barat,  karena dari bahan baku masih relatif banyak.

Ngomong-ngomong soal ijuk, ternyata banyak sekali kelebihan manfaat penggunaan bahan bulu ujuk pada sikat. Saya sendiri baru mengatahui dari seorang kenalan, pengusaha sapu ijuk di Tasikmalaya-Jawa Barat. 
Perlu Tahu, Ini Hebatnya Sikat Bulu Ijuk
Sikat Bulu Ijuk

Menurutnya, sikat bahan ujuk memiliki daya paut tersendiri pada benda-benda yang dicuci, terutama pada lumut. Hal itu karena serat ijuk memiliki kekesatan dibanding sintetik lainnya. 

Saya sendiri sempat ragu dengan penjelasan pengusaha muda tersebut. Lalu saya buktikan di rumah dengan menyikat karpet dalam kondidi kering, untuk sekedar menghilangkan debu dan benang-benag yang menempel pada karpet. 

Saya bandingkan dengan penggunaan sikat bulu sintetik. Hasilnya benar saja, dengan sikat bulu ijuk, membuat kotoran yang melekat pada karpet mudah sekali copot, termasuk beng kecil yang biasnaya sudah dibuang. Bulu-bulu arpet juga jadi menyembul kembali dan tersa empuk, seperti baru. 

Kelebihan lain, sikat bulu ujuk, tahan terhadap air. Namun demikian, pada awal penggunaan (masih baru) sikat ujuk sering kali rontok. Biasanya yang rontok hanya ijuk yang besar atau debu-debunya. Perlahan, ijuk besar patah, bulu-bulu halus hilang dan tersisa serat dengan ukuran sama. 

Bahan ijuk juga sering digunakan untuk pelapis kursi, hingga digunakan untuk industri otomotif dan penguat bangunan. 

Segudang Manfaat Pohon Aren

Ijuk merupakan salah satu serat yang dihasilkan oleh pohon aren. Di Indonesia pohon aren juga terkenal dengan produksi gula arennya.


Menurut beberapa sumber, Willie Smits, Ketua Yayasan Masarang menuturkan, terdapat 65 manfaat pohon aren. Salah satunya, pohon aren dapat menghasilkan bio etanol pengganti BBM. Pohon aren menghasilkan gula yang dapat dikonversi menjadi bio etanol.

Pohon aren juga menghasilkan sagu, kolang-kaling, umbut, madu (dari bunganya) atau ijuk  yang kini telah digunakan untuk jok-jok mobil mewah di Eropa. Sedangkan kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan atau peralatan yang sangat kuat.

“Gula aren dinyatakan lebih sehat ketimbang gula putih dari tebu. Sudah dikenal sebagai gula diabetes, bisa juga sebagai ingridien obat asma,” terang Willie.

Fungsi lain, dengan menanam pohon aren bisa untuk mencegah tanah longsor dan erosi. Akar pohon aren sangat kuat hingga 8 meter sehingga mampu mengikat tanah. 

Dia menyebutkan, awal jatuh cinta pada pohon aren berawal dari adat istiadat masyarakat Tomohon, Sulawesi Utara yang menggunakan pohon aren sebagai mas kawin. Sata itu ia menilai sangat unik. 

Setelah itu ia mulai diteliti pohon aren. Hasilnya, ternyata banyak sekali manfaatnya mulai dari ujung akar hingga ke pucuk daun.

Pohon aren juga  ternyata tidak “manja”.  Dia dapat hidup tidak membutuhkan pupuk dan pestisida. Dengan membudidayakan pohon aren secara massal akan membuka seluas-luasnya lapangan kerja sehingga dapat mendongkrak pendapatan masyarakat. Ia mengungkapkan, dengan menyadap hanya 4 pohon aren per hari, penghasilan petani aren bisa mencapai Rp120 ribu/hari. (*)


Sumber : juraganlondry.blogspot.co.id
Aren atau Enau (Arenga pinnata) adalah palma yang sangat penting Selain pohon kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna. Tumbuhan ini terkenal dengan berbagai nama seperti, nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk (sumatera dan semenanjung melayu), akol, akel, akere, inru, indu (bahasa di sulawesi); moka, tuwa, tuwak (di Nusa Tenggara) kalau di jawa Aren.

Mengenal Manfaat Pohon Aren atau Enau
Pohon aren atau enau atau Ijuk dengan bahasa latin arenga pinnata


Bangsa belanda menggenalnya dengan nama arenplm atau zuikerpalm dan bangsa jerman menyebutnya dengan nama zuckerpalme dalam bahasa Inggris disebut sugar palm atau Gomuti palm. dan masih bayak lagi, setip daerah ataupun setiap negara tentunya mempunyai nama sendiri tentang pohon aren ini

Pohon aren atau enau ini mudah tumbuh . Pohon aren memiliki asal usul dari wilayah Asia tropis, enau diketahui menyebar alami mulai dari India timur di sebelah barat, hingga sejauh Malaysia, Indonesia, dan Filipina di sebelah timur. Di Indonesia, enau tumbuh liar atau ditanam, sampai ketinggian 1.400 mdpl Biasanya pohon aren banyak tumbuh di lereng-lereng atau tebing sungai. Di daerah jawa pohon aren banyak tumbuh di daerah pegunungan.

Pohon aren yang besar dan tinggi, dapat mencapai 25 m. Berdiameter hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.

Pohon aren atau enau menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman yang serbaguna, terutama sebagai penghasil gula. Dari satu pohon aren bisa menghasilkan beberapa jenis komoditas, terutama sebagai penghasil gula  :

Berikut beberapa manfaat yang dapat diambil dari pohon aren  :

1. Batang  :  Batang pohon aren  mengayu di sebelah luar dan agak lunak berserabut di bagian dalam atau empulurnya. Kayunya yang keras ini bisa dipergunakan sebagai papan, kasau atau dibuat menjadi tongkat, bagi para petani biasanya juga dibuat untuk gagang cangkul.Batang yang dibelah memanjang dan dibuang empulurnya bisa juga digunakan sebagai talang atau saluran air.

2. Empulur/gumbarnya  :  Bagian dalmnya dapat ditumbuk untuk diolah agar dapat menghasilkan sagu, meski kualitasnya masih kalah oleh sagu rumbia.Dari empulur/gumburnya dapat diambil sari patinya untuk dibuat makanan terutama sebagai bahan bihun (mie putih)

3. Daun  :  Sebagaimana nipah dan rumbia, daun pohon aren juga biasa digunakan sebagai bahan atap rumah rakyat. Pucuk daunnya yang masih kuncup (janur) juga dipergunakan sebagai daun rokok, yang dikenal pasar sebagai daun kawung. Lembar-lembar daunnya di Jawa Barat biasa digunakan sebagai pembungkus barang dagangan, misalnya gula aren atau buah durian. Lembar-lembar daun ini pun kerap dipintal menjadi tali, sementara dari lidinya dihasilkan barang anyaman sederhana dan sapu lidi.

4. Ijuk  :  Seperti halnya daun, ijuk dari pohon aren pun dipintal menjadi tali. Meski agak kaku, tali ijuk ini cukup kuat, awet dan tahan digunakan di air laut. Ijuk dapat pula digunakan sebagai bahan atap rumah, pembuat sikat dan sapu ijuk. Dari pelepah dan tangkai daunnya, setelah diolah, dihasilkan serat yang kuat dan tahan lama untuk dijadikan benang, tali pancing dan senar gitar Batak.

5. Buah  :  Buah pohon aren atau lebih terkenalnya sering disebut kolang-kaling, Meskipun getahnya amat gatal, Kolang-kaling disukai sebagai campuran es, manisan atau dimasak sebagai kolak. Teristimewa sebagai hidangan berbuka puasa di bulan Ramadhan. Mengenai kolang-kaling

6. Bungga  :  Dari bungga pohon aren inilah yang dapat menghasilkan nira yang kemudian setelah diolah dapat menghasilkan gula aren, mungkin sebagian dari anda pernah membeli gula aren ataupun pernah mengkonsumsinya, karena gula aren bisa digunakan untuk pemanis masakan.

Masih banyak lagi tentunya mengenai pohon aren dan manfaatnya, tapi sampai disini dulu tulisan saya, nanti akan saya sambung lagi mengenai, cara budidaya pohon aren, cara mengolah buah aren sehingga menjadi kolang-kaling, dan yang perlu anda ketahui bagaimana cara menyadap bunga aren sehingga menghasilkan nira sampai menjadi gula aren. Semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat dan membuat anda lebi mengenal tumbuhan yang ada di negeri kita ini.

Sumber : www.kemejingnet.com